Kalian pasti tahu puisi lirik kan, puisi yang mengutamakan majas, puisi lirik sudah umum di ketahui oleh masyarakat nah sekarang apakah kalian tahu apa itu puisi esai? Atau mungkin ada yang baru dengar tetang puisi esay :D
Puisi esai adalah puisi yang ditulis berdasarkan fakta peristiwa tertentu dan dituangkan dalam bahasa komunikasi yang mudah dipahami. [i] ) Puisi esai membedakan dirinya dengan puisi lirik yang memang lebih sering ditulis berdasarkan imajinasi, dan kerap menggunakan bahasa simbolik atau metafor-metafor yang sulit dipahami. Walaupun diangkat dari peristiwa faktual, puisi esai tetaplah fiksi. Fakta peristiwa hanya merupakan latar belakang dari cerita yang ingin dibangun oleh penulis puisi esai.
Jika dalam puisi lirik peristiwa seperti tenggelamnya matahari atau jatuhnya hujan digambarkan sebagai semata-mata peristiwa puitik, maka dalam puisi esai peristiwa yang diangkat adalah peristiwa yang memiliki dimensi sosial dalam ruang dan waktu tertentu. Untuk memahami dengan benar dimensi sosial dari suatu peristiwa seorang penulis puisi esai melakukan riset yang mendalam. Ia membutuhkan referensi untuk memperkuat fakta, menyajikan data, atau memperjelas duduk persoalan. Karena itu puisi esai dilengkapi catatan kaki untuk menegaskan bahwa cerita yang diangkatnya adalah cerita manusia kongkret yang terlibat dalam suatu realitas sosial atau peristiwa sejarah, bukan sesuatu yang tak ada, asing, dan abstrak—sebagaimana penggambaran yang sering muncul dalam puisi lirik.
Ini sedikit penggalan puisi esai
Minah Tetap Dipancung
/1/
Aku genggam tasbih itu
Selalu.
Basah kuyub tasbih itu
Oleh air mataku
Selalu.
Tangan dan bibirku gemetar
Menciuminya
Selalu.
Ampun ya Allah, Ampun,
Aku hanya membela diri
Tak ada niatku membunuh
Bantu aku ya Allah.
Apakah ini dzikirku
Yang terakhir?
Berguncang-guncang dadaku.
Berdesakan dalam benakku:
Bayangan suamiku
Bayangan si kecil,
Anakku.
Ampun ya Allah, beribu ampun.
Tak henti-hentinya kusebut
Ahmad, suamiku
Aisah, anakku
Berulang-ulang kusebut
Asma Allah.
Aminah namaku,
Minah panggilanku, TKW asal Indonesia
Kerja di Saudi Arabia
Sebagai pembantu rumah tangga.
Kini aku sudah mati
Algojo memenggal leherku
Karena telah membunuh majikan
Yang berulang kali memperkosaku
Dan menyiksa jiwaku.
Dzikir itu kulakukan semalaman
Berharap masih ada mukjizat
Yang bisa menyelamatkanku;
Aku masih ingin hidup!
Namun, hukum dunia
Lebih kejam dari yang kuduga.
Kemarin aku mati
Dipancung, tepat di leherku.
Itulah sedikit mengenai puisi esai semoga bisa menambah wawasan :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar